Bismillah........
Atas usulan tetangga dekat, aku
dan suami jadi membuka TPA (taman pendidikan al-quran) di rumah. Meski rumahnya
masih ngontrak,, tapi alhamdulillah mereka semua merasa nyaman.
Dimulai dari tgl 08-02-2010,
dengan jumlah santri 9 orang. Hingga kini per 2012 santri mencapai 30 orang.
Alhamdulillah...... walau kadang anak-anak ada yang perebutan tempat duduk
karena rumahnya sempit.
Sempat kepikiran untuk cari
donatur yang mau membangun tempat untuk TPA kami. tapi, siapa??? Untuk
sekarang, kami sudah cukup menikmati proses belajar dan mengajar di TPA FATAWA
di rumah kami yang mungil ini.
Kami tidak mempersoalkan biaya
apapun. Kami tidak mewajibkan santri untuk membayar iuran apapun. Tetapi,
banyak juga dari mereka yang memberikan iuran bulanan kepada kami. sebagai rasa
terima kasih kami atas kepercayaan mereka, kami akan memberikan yang terbaik
untuk mereka dengan segala kemampuan yang kami miliki. Kami juga hampir selalu
memberikan baik berupa uang, hadiah maupun buku dll sebagai alat pendukung dan
penyemangat belajar mereka. sebab, saat ini pengajian sering dianggap tidak
penting dibandingkan sekolah formal dan bimbingan belajar. Padahal persepsi itu
keliru. Namun, bukan berarti sekolah itu tidak penting. Melainkan, kita harus
pintar mendidik anak kita dengan dasar agama pula. Bukankah memperdalam ajaran
agama itu lebih penting????
Karena setelah meninggal dunia,
maka amalan kita akan terputus. Kecuali 3 hal yaitu, ilmu yang bermanfaat,
sedekah yang mengalir pahalanya dan doa anak yang sholeh.
Meskipun seluruh dunia mendoakan
orang yang sudah meninggal, tapi tetap saja doa yang sampai itu adalah doa dari
anaknya sendiri. Lalu bagaimana seorang anak bisa mendoakan orang tuanya jika
ia tidak diajarkan untuk mengenal agamanya sendiri?
Jadi, marilah para orang tua.
Kita bersama mendidik anak-anak kita dengan pondasi agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar