Wulanda Revly Bookstore adalah Toko Online yang menjual wall sticker di Indonesia. Kami menjual berbagai jenis wall sticker, buku novel dan cerpen. Kami memberikan kepuasan dan kenyamanan untuk anda saat berbelanja. Met Shopping Friends. Hubungi kami 089646961326
Sabtu, 03 November 2012
Rabu, 10 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
Senin, 01 Oktober 2012
Sabtu, 29 September 2012
Kamis, 20 September 2012
Sekolah PAUD , Fatawa School
Bismillah....
Dengan niat tulus dan segala kerendahan hati,
aku memutuskan untuk memulai membangun cita-citaku yang lama terpendam karena
keterbatasan.
Awalnya, aku takut untuk melangkah. Namun, satu
hal yang meyakiniku bahwa setiap mimpi yang diiringi doa dan kesungguhan
berupaya, maka kita bisa menemukan titik terang dan meraihnya.
Tak sedikit yang membuatku ragu. Tapi, Allah
Maha Tahu apa yang tersirat di hati hambanya. Allah membuatku berpikir dan saat
aku mulai mantap dengan tekad kemudian Allah kembali menguji dengan keraguanku.
Tapi, dengan terus berkomitmen dengan mempertahankan apa yang seharusnya
diperjuangkan, maka aku mengambil keputusan yang beresiko besar dan
mempertaruhkan kepercayaan dan yang Insya Allah demi kebaikan generasi muda. Aku
mendirikan sekolah Pendidikan Usia Dini ini yang kuberi nama Fatawa School. Semoga
sekolah ini bisa melahirkan anak-anak yang berakhlak baik, cerdas, taqwa. Amin.
Tapi, tidak berhenti sampai disini cita-citaku.
Karena, aku masih harus mengembangkan sekolah ini menjadi sekolah yang
berakreditasi A. Amin. Tapi, tentunya membutuhkan waktu.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah
bagaimana bisa mendidik anak-anak. Lalu yang kedua adalah tetap dan terus
memperjuangkan sekolah ini sampai Insya Allah punya gedung sekolah sendiri. Kemudian,
aku tidak akan pernah melupakan cita-cita muliaku yang satu ini, yaitu
membangun sekolah gratis untuk anak-anak yatim piatu dan anak-anak jalanan.
Amin. Qobul.
Rabu, 05 September 2012
suka duka jadi guru
Sebagai guru,
aku dituntut untuk bisa memahami dan mendidik anak-anak murid dengan berbagai
sifat dan kemampuan anak tersebut. Ada murid yang cerdas, mudah di arahkan,
hiper aktif, pasif, agresif. Hal itu membuat ku terkadang menjadi stres dan tak
terkendali.
Serumit inikah
menjadi seorang guru? Jawabnya tentu saja iya. Saat menghadapi anak yang
cerdas, penurut dan mudah mencerna apa yang disampaikan, hal itu akan menjadi
kebanggaan tersendiri dan tentu pula aku tidak perlu repot-repot mengulang apa
yang ku sampaikan. Namun, saat sangat merepotkan dan makan hati. tapi, itulah
suka dukanya mengajar anak-anak TPA.
Aku mulai
menikmatinya dan banyak belajar dari mereka. bahwa, kehidupan anak-anak itu
adalah bermain. Kehendak mereka tidak bisa dipaksakan. Karena mereka belum bisa
memahami apa yang dialami dan diingini oleh orang dewasa. Oleh sebab itu, aku
mencoba memasuki dunia mereka untuk bisa bersatu dengan mereka serta bisa
memahami apa yang mereka inginkan sehingga apa yang akan dan telah ku
sampaikan, bisa dicernanya dengan baik dan mudah.
Cara menghadapi
anak yang terlalu banyak inter mizo (istirahat):
Aku memiliki
murid yang bisa dibilang dia tidak memiliki tanggung jawab terhadap
kewajibannya sebagai murid. Misalnya, saat diminta untuk menulis maka ia
menawarnya. (tolong kerjakan hal 1 dari no 1 sampai no 5. Lalu ia menawarnya
dengan berkata “nulisnya sampai 3 aja ya,
bu?”). huuuuufffhhh... dasar anak-anak, memangnya dia pikir di pasar
apa? Hehehe.
Lalu terkadang
aku memakluminya, tapi aku juga lebih sering memberikan pengertian kepadanya
bahwa tugas itu adalah kewajibannya yang tidak boleh diabaikan atau
ditawar-tawar. Tugas itu, nantinya akan membantu menambah nilai kalian dan akan
membuat kalian makin pintar.
Anak yang
kebanyakan istirahat dalam mengerjakan tugasnya, seperti saat diminta untuk
menulis apa yang ditulis oleh guru dipapan tulis, ia kebanyakan bengong atau
bermain.
Seperti aku
menuliskan sebuah kata “aku sayang mama”. Si anak tersebut, menulisnya perhuruf
atau perkata, namun lebih sering berhentinya atau istirahatnya atau bermainnya.
Sehingga terkesan nulisnya lama. Untuk menghadapi anak yang seperti ini, aku
selalu mengingatkannya serta memberikan pengertian agar ia tahu kewajibannya
yang harus diselesaikan. Aku berkata padanya “..kalau kamu nulisnya lama, nanti
kamu bisa tidak naik kelas lho.” Dengan nada penuh cinta, jangan dibentak!. Tatap
matanya penuh kasih dan perhatian. Alhamdulillah, anak itu mulai bisa menyadari
tanggung jawabnya.
Selasa, 04 September 2012
mendirikan TPA FATAWA dirumah kontrakan
Bismillah........
Atas usulan tetangga dekat, aku
dan suami jadi membuka TPA (taman pendidikan al-quran) di rumah. Meski rumahnya
masih ngontrak,, tapi alhamdulillah mereka semua merasa nyaman.
Dimulai dari tgl 08-02-2010,
dengan jumlah santri 9 orang. Hingga kini per 2012 santri mencapai 30 orang.
Alhamdulillah...... walau kadang anak-anak ada yang perebutan tempat duduk
karena rumahnya sempit.
Sempat kepikiran untuk cari
donatur yang mau membangun tempat untuk TPA kami. tapi, siapa??? Untuk
sekarang, kami sudah cukup menikmati proses belajar dan mengajar di TPA FATAWA
di rumah kami yang mungil ini.
Kami tidak mempersoalkan biaya
apapun. Kami tidak mewajibkan santri untuk membayar iuran apapun. Tetapi,
banyak juga dari mereka yang memberikan iuran bulanan kepada kami. sebagai rasa
terima kasih kami atas kepercayaan mereka, kami akan memberikan yang terbaik
untuk mereka dengan segala kemampuan yang kami miliki. Kami juga hampir selalu
memberikan baik berupa uang, hadiah maupun buku dll sebagai alat pendukung dan
penyemangat belajar mereka. sebab, saat ini pengajian sering dianggap tidak
penting dibandingkan sekolah formal dan bimbingan belajar. Padahal persepsi itu
keliru. Namun, bukan berarti sekolah itu tidak penting. Melainkan, kita harus
pintar mendidik anak kita dengan dasar agama pula. Bukankah memperdalam ajaran
agama itu lebih penting????
Karena setelah meninggal dunia,
maka amalan kita akan terputus. Kecuali 3 hal yaitu, ilmu yang bermanfaat,
sedekah yang mengalir pahalanya dan doa anak yang sholeh.
Meskipun seluruh dunia mendoakan
orang yang sudah meninggal, tapi tetap saja doa yang sampai itu adalah doa dari
anaknya sendiri. Lalu bagaimana seorang anak bisa mendoakan orang tuanya jika
ia tidak diajarkan untuk mengenal agamanya sendiri?
Jadi, marilah para orang tua.
Kita bersama mendidik anak-anak kita dengan pondasi agama.
Minggu, 01 Januari 2012
target gue di tahun 2012?
Alhamdulillah,
usai sudah tahun 2011..
Di tahun 2011
silam, gue banyak belajar dari keseharian gue dan lingkungan. Banyak hal yang
merubah gue menjadi lebih dewasa, tapi ada juga sipat kekanakan gue yang ga
bergeser dari posisi teratasnya. Mungkin, karena sipat gue yang egois atau
karena gue belum bisa merubah semua hal yang ada di diri gue. maklum, gue Cuma
manusia biasa. Tempatnya khilaf dan lupa.
Gue juga mau
meminta maaf pada semua orang yang pernah gue sakiti dan gue juga mau berterima
kasih kepada semua orang yang gue sayangi. Semoga doa kalian bisa membawa gue
pada kebahagiaan yang hakiki. Amin.
Pelan-pelan aja
deh, tapi Insha Allah pasti. Setiap orang punya harapan dan impian, kini target
gue di 2012 adalah sbb:
1.
Gue
mau kuliah
2.
Kerja
3.
Jadi
penyiar
4.
Sedikit
ngeluh banyak kerja
5.
Ga mau
terlalu banyak janji. Tapi, gue berusaha jadi yang terbaik untuk Abi dan Awa
serta semuanya
6.
Gue
harus buat Novel minimal 2 buku
7.
Semua
serba baru. Termasuk pasangan baru (waduh, kalo ketauan Abi bisa dipecat gue
jadi ummi nya Awa. Becanda ya, Bi. Hehe..)
Tapi, semua itu hanya target belaka.
Toh, kalo ga kecapai gue udah siapin mental untuk nerima keadaannya. Karena,
sekeras usaha dan seindah rencana tetap Allah yang punya kuasa. Namun,
bagaimanapun bermimpi itu tidaklah dosa. Jadi gue mau tetap berusaha mewujudkan
mimpi dengan tindakan nyata. Semoga berhasil. Tapi, kalo dari sekian banyaknya
harapan gue ga ada yang kecapai. Wah, kebangetan banget hidup gue.
mulai sekarang, gue juga akan jadikan pengalaman masa lalu gue sebagai jembatan untuk memotivasi diri menuju arah perbaikkan dan bukan sebagai penghalang masa depan.
mulai sekarang, gue juga akan jadikan pengalaman masa lalu gue sebagai jembatan untuk memotivasi diri menuju arah perbaikkan dan bukan sebagai penghalang masa depan.
Semoga kalian juga sukses!
Semangat!!!
Langganan:
Postingan (Atom)